My Name

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 21 Juni 2011

Foto-foto Teman

Hehehe,mau liat foto-foto sahabat  ku?ini diaa...

1.Nah ini temanku,namanya alma,aku tau nama rahasianya.Dia itu orangnya pendiam,pemalu,dan yang pasti cantik dongg.

2.Nah ini sahabat aku juga.Namanya Inka,aku juga tau nama rahasianya.Dia itu orangnya pemberani,tukang pencari masalah,yang jelas orang yang paling ngeselin adalah dia.Tapi dia enak juga kok kalo diajak main&ngobrol.Asoooyyy

3.Kalo ini juga sahabat aku,Namanya sarah,aku tau juga nama rahasianya.Dia itu orangnya centil,ganjen,cantik,enak,dll.Banyak banget deh.:D

Senin, 30 Mei 2011

Kapan Jakarta Tidak Macet?

Kapan jakarta tidak macet ya?

Satu hal yang dapat menggambarkan kota jakarta diantaranya adalah kemacetan,selain banyak hal yang lain tentunya. Transportasi yang semrawut dan polusi udara yang sudah mencapai tahap memprihatinkan merupakan gambaran dari kota jakarta yang kita tempati sekarang ini. pemerintah sebenarnya telah menghembuskan angin segar dengan dibuatnya transportasi yang sedikit menjanjikan seperti busway dan monorail yang sampai sekarang belum jelas kelanjutannya.
Animo masyarakat terhadap busway sebenarnya tidak bisa dikatakan kecil, tetapi kurangnya armada busway yang beroperasi membuat permasalahan tersendiri. pada pagi hari saat semua orang jakarta berbondong2 untuk mencari rizky, dan pada sore hari ketika mereka pulang kerja, membuat antrian yang begitu panjang disetiap halte busway, terutama di halte senen dan harmoni. padahal bila dicermati secara baik, transportasi merupakan salah satu unsur penting dalam roda perekonomian masyarakat kota jakarta. masyarakat menghabiskan waktunya hanya dijalan raya karena kemacetan dan membahayakan kesehatan dengan polusi yang saya rasa telah berada pada tahap yang memprihatinkan.
hal ini diperparah dengan semakin banyaknya kendaraan pribadi baik itu berupa mobil dan motor yang semakin membeludak di Jakarta. semua orang ingin membeli mobil dan motor yang semakin lama tidak sebanding dengan volume jalan yang saat ini ada. entah sampai kapan Jakarta akan tetap menjadi kota yang penuh debu dan kendaraan dimana-mana. saya mulai berpikir, sebenarnya mulai kapan kemacetan di kota Jakarta yang tercinta ini terjadi , apakah setelah kemerdekaan Indonesia tahun ’45 Indonesia langsung menjadi macet? atau justru sebelum kemerdekan kota jakarta memang sudah macet?, menurut saya dengan komitmen dari pemerintah kota jakarta dan para pejabat tingginya, yang sungguh2 mau menghapuskan kemacetan dari kota jakarta, pastilah masalah ini dapat terselesaikan.
Dengan semua hal yang ada disini , saya rasa semakin lama masyakat akan berubah menjadi seorang yang tidak sabaran, suka menerobos lampu merah, tidak berkendara dengan santun, dan masih banyak lagi hal lain yang negatif menurut pandangan saya. saya tidak akan dapat mengubah kota jakarta bila sendirian, dan masyarakat juga tidak akan berubah bila kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah kota Jakarta.

Masih Pantaskah Indonesia Disebut Negara Agraris??

Masih Pantaskah Indonesia Disebut Negara Agraris??

Tidak,Karena Indonesia sudah tidak subur lagi.Bayangkan saja,Petani di Indonesia semakin mendikit dan kebanyakan pengangguran.Yang permpuan juga malahan sering minum alkohol,dll.

Sekian dan terimakasih.
maaf ya cuman sedikit.Ini hasil pemikiran saya sendiri.Follow and comment yaa!

Jumat, 27 Mei 2011

Kapan Jakarta Tidak Macet?


Kapan Jakarta Tidak Macet?


Melonjaknya jumlah kendaraan bermotor tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, dituding sebagai penyebab tidak terurainya masalah kemacetan di Jakarta. Lebih parah lagi, jalan yang tersedia tidak seluruhnya dalam kondisi baik. Rambu-rambu lalulintas yang tidak lengkap lagi, marka jalan pudar di mana-mana, traffic light rusak, dan jalanan berlobang, jadi suguhan rutin.

Jalan yang tersedia juga seharusnya mampu menampung semua jenis alat transportasi termasuk gerobak dorong, becak, sepeda, yang mempengaruhi kelancaran arus.

Transportasi publik, yang di banyak belahan dunia menjadi tulang punggung transportasi warga kota, seperti diabaikan. Jangankan kenyamanan, memberikan keamanan pun sulit. Transportasi publik di Jakarta identik dengan kotor, kasar dan kusut.

Padahal semua pihak yakin, bila transportasi publik bersih, aman, nyaman dan disiplin, kendaraan pribadi akan tersimpan di garasi masing-masing. Pemiliknya lebih suka duduk tenang di kursi penumpang, daripada harus stress di belakang roda kemudi di jalanan yang macet.

Perilaku pengemudi di jalan, juga memicu kemacetan semakin parah. Sudah jadi pemandangan sehari-hari, mobil berpindah jalur seenaknya atau memotong jalur mobil lain. Sikap sopan dan tertib di jalanan, masih langka dan harus terus ditumbuhkan bukan saja di kalangan pengemudi angkutan umum, tapi juga pemilik mobil pribadi.

Menurut penelitian Bank Dunia terhadap kecepatan maksimum kendaraan pada lalulintas macet di Jakarta adalah 15 km/jam. Sebagai pembanding, di Bangkok 9 km/jam dan Singapore 30 km/jam. Padahal sebuah mobil di disain untuk beroperasi paling bagus pada rentang 60 � 80 km/jam.

Ada beberapa faktor yang dapat dilakukan untuk menghindari kemacetan seperti:
� perencanaan tata kota dan traffic flow yang lebih baik.
� Jalan raya difungsikan sebagaimana mestinya.
� Perlu disiapkan jalur khusus untuk roda dua, roda tiga, maupun yang tidak bermotor.
� Merawat kendaraan sebaik mungkin
� Berangkat lebih pagi/awal, karena jalanan masih relatif lenggang.
� Lebih peduli pada pengguna jalan yang lain
Share a ride: bila kantornya di daerah yang sama, bisa bergiliran menggunakan mobil. Jadi tidak perlu membawa mobil sendiri-sendiri. Bila ini diterima, bayangkan berapa banyak mobil yang berkurang setiap hari.

Menyelesaikan persoalan kemacetan lalu lintas di Jakarta dan kota-kota besar di negara berkembang jauh lebih rumit dari negara-negara maju. Masing-masing pihak harus ikut berperan. Lebih-lebih simpul-simpul macet di Jakarta, kini jadi sarang kriminalitas. Belum lagi polusi udara yang terus memburuk.